VERSUS
A DUAL EXHIBITION BY DIKCO AYUDYA AND JOWO FAQIH
Seni adalah medium untuk manusia bermetamorfosis dan bertransformasi. Perubahan adalah sebuah proses yang pasti dan tak terhindarkan. Setiap individu pasti bertransformasi, dipaksa oleh dinamika kehidupan untuk terus berubah. Dalam konteks ini, seni menjadi salah satu cara manusia merefleksikan apa yang terjadi. Melalui seni, seniman dan material yang digunakan saling berkorespondensi untuk menciptakan hal baru.
Tema versus ini menawarkan sebuah ruang bagi kita untuk melihat bagaimana dua seniman yang memiliki perspektif yang berbeda, bertemu dalam garis tengah, yaitu perubahan. Dikco Ayudya dan Jowo Faqih, keduanya menggambarkan sebuah proses perubahaan, tidak hanya mereka sebagai seniman tetapi juga bagi karya itu sendiri sebagai hasil dari perubahan yang dialami.
Dikco Ayudya mengangkat transformasi sebagai respons terhadap lingkungan dan pengalaman bermain game, yang ia jadikan sebagai metafora kehidupan. Karya seperti “Killing Machine” dan “Devotion” menggambarkan proses adaptasi yang cepat dan pengendalian diri, di mana manusia dihadapkan pada tantangan yang memaksa mereka untuk terus berubah. Dikco melihat hidup sebagai permainan yang harus ditamatkan, namun di setiap permainan, ada pelajaran tentang pengorbanan, kesetiaan, dan pencapaian yang harus dihadapi dengan hati penuh.
Jowo Faqih menampilkan karya yang sangat personal, di mana elemen emosional dan pengalaman hidup membentuk narasi dalam setiap lukisan. Karyanya, seperti “Rockmantic” dan “Aim for Heaven”, adalah bukti dari pergulatan batin dan transformasi diri. Ia menggambarkan betapa rapuhnya manusia di tengah tuntutan menjadi kuat, serta perjuangan spiritual yang terus-menerus dilakukan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Dalam konteks metamorfosa, Jowo memproyeksikan perubahan yang tidak hanya emosional tetapi juga spiritual. Karya seninya adalah manifestasi dari pencarian diri dan pergeseran perspektif yang dialami sepanjang hidup.
Kedua seniman ini, melalui karya mereka, menciptakan ruang dialog tentang transformasi manusia. Mereka tidak hanya mengeksplorasi perubahan sebagai sesuatu yang terjadi pada diri sendiri, tetapi juga bagaimana seni menjadi medium dalam proses metamorfosa ini. Pameran “Versus” ini mengajak kita untuk menghargai tiap harmoni yang ada dalam setiap perubahan. Dalam konteks ini, karya seni tidak hanya berfungsi sebagai ekspresi kreatif, tetapi juga sebagai hasil dari transformasi seniman itu sendiri.
Rachel Gallery
16 Nov 2024 – 5 Jan 2025